Karya Tulis Ilmiah, ku. Mana Punyamu?
mau ngisi nih blog, tapi gtau apaan. Haha. Akhirnya, ambil aja tugas KTI yang penuh revisi. ini dia! pasti bakal males kan dibaca? haha. Paham, ko. Itu jiwa muda anak Indonesia.
BAB
I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Di
zaman yang sudah maju ini, informasi semakin mudah untuk didapatkan. Tak
terkecuali berita mengenai peristiwa yang terjadi disekitar kita. Saat ini, untu mendapatkan suatu informasi
tentang berita terbaru kita dapat manonton televisi atau membacanya langsung di
ponsel genggam karena sudah banyak situs online yang menyajikan berita-berita
yang menarik untuk dibaca. Mungkin siswa sekarang banyak yang malas untuk
membaca berita di koran atau majalah. Namun apakah dengan tersedianya banyak
aplikasi online mengenai berita terbaru di ponsel dapat membuat siswa menjadi
gemar membaca berita terbaru karena semakin mudahnya mendapatkan sebuah
informasi?
Oleh
karena itu, saya ingin mengetahui seberapa minatnya siswa terhadap perkembangan
berita di dalam negeri. Saya akan
menyajikan angket yang sudah diisi oleh teman-teman saya kedalam bentuk tabel
agar mudah dipahami.
B. Rumusan
Masalah
Seperti
yang sudah dijelaskan dalam latar belakang maka yang menjadi rumusan masalah
adalah seberapa besar minat siswa terhadap perkembangan berita terbaru.
C. Pembatasan
Masalah
Pembatasan masalah
bertujuan untuk memperjelas arah dan tujuan masalah yang akan diteliti, agar
dapat mempermudah pembaca dalam mempermudah pembaca dalam memahami laporan ini.
Maka saya membatasi masalah informasi berita.
1
D.
Hipotesis dan Prediksi
1.
Hipotesis : Masih saja siswa kurang peka
terhadap perkembangan berita.
2.
Predikisi : Dengan mudahnya mendapatkan
informasi, kemungkinan akan semakin banyak siswa yang minat terhadap perkembangan
berita.
2
BAB
II
Kajian
Teori
A.
Pengertian
Informasi
Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau
kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari
pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini
dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang. Informasi adalah jenis acara yang
mempengaruhi suatu negara dari sistem dinamis. Para konsep memiliki banyak arti lain dalam
konteks yang berbeda. Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang
didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi.
Informasi yang kita dapatkan dapat bermanfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan sekaligus peningkatan diri kita dalam
menyikapi situasi dan kondisi. Biasanya, informasi yang hadir ke tengah
masyarakt akan menimbulkan beragam tanggapan. Tanggapan tersebut dapat berupa
tanggapan mendukung, menolak, atau menkritik. Hal ini sesuai dengan sudut
pandang setiap penerima informasi¹.
Informasi yang didapat dari sebuah berita televisi atau radio
akanmenimbulkan tanggapan beragam. Pola pikir dalam menyimak informasi tidak
selamanya harus sejalan dengan kondisi penerima informasi².
__________________
¹ Adi Abdul Somad
dkk, Buku Aktif dan Kreatif Berbahasa
Indonesia kelas X SMA
( Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008 ), hlm. 70.
² Ibid., hlm. 71.
3
B.
Pengertian
Berita
Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, Internet , atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak.
Sebuah berita harus dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya, aktual, dan informatif. Tidak
seperti menulis karangan yang mendayu-dayu.
Kualitas berita tentu harus memenuhi
kriteria umum penulisan, yaitu 5W+1H. Sebenarya ada juga syarat yang juga
wajib dimengerti oleh seorang jurnalis, yaitu
persyaratan bentuk.
Dalam jurnalistik syarat
bentuk ini lebih sering dikenal dengan sebutan
‘Piramida Terbalik’. Kenapa disebut Piramida
Terbalik, karena bentuknya memang mirip dengan
piramida mesir namun posisinya terbalik. Mengapa kedua hal ini disebut sebagai dasar menulis bagi wartawan. Kedua teknik ini juga bisa, dan memang efektif, dipakai oleh penulis non-wartawan, termasuk bloger 5W=1H adalah
singkatan dari “what, who, when, where, why,
how,” yang dalam bahasa Indonesia menjadi
“apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana.”
Semua unsur inilah yang harus terkandung
dalam sebuah artikel biasa atau berita
biasa.
Artikel berbentuk berita memiliki struktur unik:
Inti informasi ditulis pada alinea awal (disebut sebagai "lead" atau "teras berita"; biasanya satu hingga dua paragraf), data-data penting menyusul pada alinea-alinea selanjutnya, lalu penjelasan tambahan, dan diakhiri dengan informasi lain yang bukan bersifat informasi utama. Inilah yang disebut sebagai piramida terbalik.
Piramida Terbalik adalah sebuah struktur penulisan atau bentuk penyajian sebuah tulisan yang umum dilakukan seorang wartawan. Kenapa harus menggunakan metode Piramida Terbalik, tentu maksudnya adalah agar pembacara dapat segera mengetahui inti dari berita yang ingin diketahuinya. Apalagi disaat seperti sekarang yang serba cepat.
4
Berita online misalkan, sebaiknya dalam
menyampaikan berita langsung ke pokok
beritanya. Informasi-informasi penting (inti) disajikan di awal paragraf, selanjutnya informasi pendukung mengikuti paragraf berikutnya. Bagi pembaca sebuah
artikel, piramida terbalik memudahkannya
menangkap inti cerita, sebab informasi yang paling
pokok langsung dibeberkan sejak
alinea-alinea awal. Bagi wartawan maupun
redaktur, akan memudahkan dalam
penulisan dan editing berita, karena mereka
lebih fokus pada pokok pikiran berita yang
mereka tuliskan. Sedangkan redaktur pun akan
sangat mudah dalam menyunting ataupun
memotong berita, tinggal menghapus
paragraf-paragraf akhir yang dianggap tidak
terlalu penting. Sedangkan bagi media dengan
penulisan Piramida Terbalik ini, akan menghemat space
halaman.
ü Sifat Berita
Ø Aktual (baru). Hal-hal yang baru lebih memiliki nilai berita dibandingkan hal-hal yang terjadi sudah lama.
Ø Jarak (jauh/ dekat). Khalayak lebih tertarik akan kejadian yang terjadi di sekitar mereka dibandingkan dengan kejadian di tempat yang lebih jauh.
Ø Penting. Sesuatu menjadi berita saat dianggap penting, karena berpengaruh pada kehidupan langsung, contoh: UU larangan merokok.
Ø Akibat. Sesuatu menjadi berita karena memiliki dampak yang besar, contoh: penayangan film Fitna di situs YouTube .
Ø Pertentangan/ konflik.
Ø Ketegangan. Contohnya seperti saat-saat pelantikan presiden.
Ø Kemajuan-kemajuan. Inovasi baru atau perubahan.
Ø Emosi, segala sesuatu yang apabila dikabarkan akan membuat marah, sedih, kecewa. Contohnya: pemberitaan tentang bayi baru lahir yang ditemukan di tempat sampah .
Ø Humor.
5
C.
Media
Penyebaran Berita
Jenis-jenis Media Informasi Media informasi sebagai alat yang menyampaikan
suatu informasi harus tepat sasaran agar dapat tersampaikan dengan baik pada
target sasaran sehingga dapat bermanfaat bagi pembuat dan penerima informasi,
media informasi dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu:
§ Media Lini Atas Merupakan media yang tidak langsung bersentuhan dengan
target audiens dan jumlahnya terbatas tetapi jangkauan target yang luas,
seperti billboard, iklan televis, iklan radio, dan lain-lain.
§ Media Lini Bawah Suatu media iklan yang tidak disampaikan atau disiarkan
melalui media massa dan jangkauan target hanya berfokus pada satu titik atau
daerah, seperti brosur. Poster, flyer, Sign System dan lain lain.
6
BAB
III
Metodelogi
dan Penelitian
A.
Alat dan bahan
ü Angket
Metode
di penelitian saya kali ini adalah dengan sistem angket.
No
|
Pernyataan
|
Ya
|
Tidak
|
1.
|
Bangun pagi untuk
melihat siaran berita terbaru
|
||
2.
|
Gemar membaca koran
|
||
3.
|
Rutin membaca aplikasi
di ponsel untuk mendapat perkembangan berita
|
||
4.
|
Mendengarkan radio
untu mendengar siaran berita
|
||
5.
|
Tertarik berita
kriminal
|
||
6.
|
Tertarik berita
sosial
|
||
7.
|
Tertarik berita
politik
|
||
8.
|
Tidak Tertarik
berita perkembangan artis
|
||
9.
|
Pulang sekolah
menyempatkan melihat perkembangan berita
|
||
10
|
Perlu situs berita
atau aplikasi berita di ponsel
|
7
8
BAB
VI
Hasil
Penelitian
A. Hasil
Angket
No
|
Pernyataan
|
Ya
|
Tidak
|
1.
|
Bangun
pagi untuk melihat siaran berita terbaru
|
40
%
|
60%
|
2.
|
Gemar
membaca koran
|
30%
|
70%
|
3.
|
Rutin
membaca aplikasi di ponsel untuk mendapat perkembangan berita
|
30%
|
70%
|
4.
|
Mendengarkan
radio untu mendengar siaran berita
|
10%
|
90%
|
5.
|
Tertarik
berita kriminal
|
70%
|
30%
|
6.
|
Tertarik
berita sosial
|
40%
|
60%
|
7.
|
Tertarik
berita politik
|
60%
|
40%
|
8.
|
Tidak
Tertarik berita perkembangan artis
|
20%
|
80%
|
9.
|
Pulang
sekolah menyempatkan melihat perkembangan berita
|
10%
|
90%
|
10
|
Perlu
situs berita atau aplikasi berita di ponsel
|
40%
|
60%
|
9
Pembahasan
·
Dari hasil angket tersebut, jawaban
nomor 1 di jawab YA sebanyak 40%. Artinya, siswa yang belum ingin mengetahui
perkembangan berita pada pagi hari lebih besar, yakni 60%. Seharusnya pagi hari
dijadikan waktu yang tepat untuk mengetahui berita terbaru karena topiknya yang
masih hangat.
·
Jawaban no 2, siswa menjawab YA sebanyak
30%. Dan sebanyak 70% siswa tidak gemar membaca koran. Malas membaca memang
menjadi musuh utama bagi para siswa.
·
Meskipun aplikasi berita online mudah
dibaca dan selalu ada di genggaman ponsel siswa. Tetap saja, kemudahan ini
tidak terlalu dimanfaatkan oleh siswa. Buktinya hanya 30% saja siswa yang
membaca berita online di ponsel.
·
Sebagai remaja, mungkin siswa lebih
berminat mendengarkan musik di radio daripada mendengarkan berita. Jawaban YA
untuk pertanyaan ini dijawab hanya 10%, sisanya 90% tidak mendengarkan radio
untuk mengetahui berita terbaru.
·
Berita kriminal mungkin lebih menarik
minat siswa, 70% siswa menjawab YA.
·
Sebanyak 60% siswa tidak tertarik berita
sosial. Artinya 40% siswa tertarik akan berita sosial.
·
Siswa yang menjawab tertarik pada berita
politik sebanyak 60% dan 40% menjawab tidak.
·
Siswa yang tertarik berita perkembangan
artis sebanyak 80%. Dan yang tidak tertarik 20%. Para siswa lebih banyak yang
tertarik terhadap perkembangan artis daripada perkembangan berita sosial
ataupun berita politik.
·
Siswa yang menyempatkan melihat
perkembangan berita di tv saat pulang sekolah hanya sebanyak 10% sisanya malas
melihat berita saat pulang sekolah.
10
·
40% siswa menyatakan perlu adanya situs
berita atau apliklasi di ponsel dan 60% berpendapat tidak memerlukannya untuk
mengetahui perkembangan berita.
11
BAB
V
Penutup
A. Kesimpulan
Dari
keseluruhan Siswa, Jawaban Ya= 35%.
Artinya, hanya sekitar 35% ketertarikan
siswa terhadap perkembangan berita. Sisanya, sebanyak 65% . Hal ini membuktikan
minat siswa untuk mengetahui perkembangan berita terbaru lebih sedikit.
B. Saran
Sebagai
pelajar alangkah baiknya kita untuk lebih terbuka akan berita-berita yang masuk
terutama untuk berita di negara sendiri. Kita perlu mengetahui hal tersebut agar
kita lebih berwawasan luas dan mudah menyerap informasi. Dengan kemudahan pada
ponsel seharusnya kita sebagai generasi
muda lebih memanfaatkan hal tersebut bukan hanya menggunakan telepon genggam
kita utuk bersosial media. Semoga kita semua lebih peka terhadap suatu
informasi dan tahu bagaimana kita menghadapi suatu persoalan.
12
Daftar Pustaka
Komentar
Posting Komentar